![]() |
Embung Tambakboyo, Sleman, Yogyakarta. |
Salah satu destinasi di kabupaten Sleman Yogyakarta yang banyak dikunjungi warga (baik penduduk asli setempat ataupun pendatang) adalah Embung Tambakboyo. Tempat ini merupakan wilayah konservasi air yang memanfaatkan sumber air dari sungai Tambak Bayan dan sungai Buntung sebagai sarana pengairan dan cadangan air untuk PDAM di masa yang akan datang. Selain sebagai system pengairan, waduk ini pun sering digunakan sebagai area wisata bagi warga yang gemar memancing, pacu kuda, jogging, atau sekedar menghabiskan waktu sore hari bersantai sambil menikmati matahari tenggelam diantara atap-atap rumah warga yang bersusun. Bahkan di sekitar Embung Tambakboyo tersedia penginapan bagi wisatawan yang berkunjung dan ingin menikmati keindahan pemandangan di tempat ini.
Nowadays, dari sekian kelebihan yang terpapar rupanya tak membuat Embung Tambakboyo tenar kepopulerannya. Diduga salah satu faktor pemicu lantaran masih banyaknya sampah yang berserakan bahkan mengapung di genangan waduk yang membuat siapapun merasa 'sakit' melihatnya. Menurut salah seorang warga sekitar, terror sampah ini seperti air yang dibelah: seberapa giatpun dibersihkan, sampah akan kembali hadir lagi dan lagi. Jika sudah demikian, dimanakah letak kesalahan yang menyebabkan sampah enggan meninggalkan lokasi sumber kehidupan kita di masa yang akan datang ini? Mengingat Tambakboyo merupakan salah satu titik lokasi penting yang ada di Yogyakarta, mungkin sudah sepatutnya kita memikirkan bagaimana cara untuk mengakhiri teror sampah ini secara bersama-sama.