Senin, 28 Agustus 2017

Game of Thrones Season 7 Episode 7 (Finale Season) - The Dragon and The Wolf

I love the main characters reunion! For the first, The Hound and Brienne, Tyrion and Podrick, Brienne and Jaime, Euron and Theon, The Hound and The Mountain, and of course the worst queen; Cersei with her little brother; Tyrion. You must be strong, when you realize this is the last episode of season 7 and you have to wait for two years to know what’s next story! (I’m ready to cry)


Setelah the dead man berhasil didapatkan, walaupun harus ditukar dengan nyawa Viserion. Kini para pemimpin akan bertemu demi membahas gencatan senjata yang ditawarkan Daenerys Targaryen. Seperti yang telah direncanakan Tyrion, The dead man di bawa dan dipertontonkan dihadapan Cersei Lannister dan semua yang hadir dengan harapan agar Cersei mau bergabung dalam persekutuan melawan Night King. Awalnya Cersei menerima tawaran tersebut dengan perjanjian King in the North, Jon Snow, harus kembali ke utara dan menjamin pasukan Lanister tidak akan diserang oleh orang utara manapun. Tetapi Jon tidak dapat menjanjikan hal tersebut, ia tidak dapat melayani dua ratu sekaligus, dan sumpahnya telah diberikan kepada Dragon Queen. Cersei mengakhiri pertemuan dengan kesia-siaan bagi kubu Daenerys. Jon mencoba menjelaskan mengapa ia tidak bisa berjanji untuk hal yang tidak bisa ia tegakan. Apabila semua orang melakukan hal yang sama, maka kebenaran tidak akan berarti lagi. Selanjutnya hidup akan dibangun atas dasar kebohongan, kebohongan dan kebohongan yang lebih baik lagi. Bagaimana menurutmu? Is Jon doing something wrong?




Tindakan Jon setidaknya menjadi alasan bertemunya Tyrion dan Cersei dalam perbincangan yang lebih intim, as a sister and brother. And here i’ve realized that Cersei’s mind has full of vengeance! Dia membenci Tyrion karena dianggap telah membunuh ibunya, ayahnya, dan anak-anaknya (kecuali Joffrey). Tetapi ia tidak dapat memerintah the Mountain agar memenggal kepala Tyrion, sebab dalam pikirannya, ia masih membutuhkan kehadiran adik kecilnya tersebut, setidaknya hingga ia berhasil memenangkan Iron Throne. Kepicikan selalu menjadi bagian penting dalam diri seorang Cersei Lannister. Cersei sempat terkejut dengan bukti keberadaan mayat hidup, dan sedikit penawaran yang diyakinkan Tyrion, kesepakatan antara para pemimpin dapat tercapai dengan baik. Setidaknya untuk beberapa saat. Tetapi apa yang sebetulnya dikatakan oleh Tyrion hingga Cersei mau mendengarkannya? mungkinkah sebenarnya tyrion masih berpihak pada keluarganya? Apakah mungkin pada akhirnya semua strategi yang ia rencanakan hanyalah motif untuk menyelamatkan keluarganya?


Di Winterfell, Sansa menerima surat pernyataan dukungan Jon pada Daenerys. He bend the knee. Little Finger berasumsi bahwa Jon menginginkan sebuah ikatan pernikahan dengan Dragon Queen. Dan mungkin saja ia benar, kita tidak bisa meremehkan prediksi seorang Little Finger. Tetapi tidak baik pula jika mempercayainya secara terang-terangan. Little Finger always has a hidden motive. Dan Sansa sedikit banyak telah memahami hal tersebut.

Kubu Daenerys akhirnya bersiap menuju winterfell setelah menerima pernyataan gencatan senjata oleh Cersei. Pada scene ini, kembali diperlihatkan bagaimana Jon dan Dany saling mendukung satu sama lain. Dan oh... our poor Jorah, ia mencoba meyakinkan Dany agar berangkat ke winterfell dengan menunggangi naga-naganya. Tetapi Jon memberikan pilihan lain, jika Dany dan Jon harus bersekutu, setidaknya dengan tiba di Winterfell secara bersama-sama akan memberikan kesan yang baik bagi rakyat utara. Daenerys menyetujui usul Jon dan lagi-lagi mengabaikan Jorah. LOL



Theon try to speak alone with Jon. Ia mencoba mengakui kesalahan karena mengkhianati ayah asuhnya Ned Stark. Ia mengaku bingung tiap kali dihadapkan dengan pilihan antara berpihak pada Greyjoy atau Stark. Jon berusaha menengahi dengan mengatakan bahwa ia adalah Greyjoy dan Stark tanpa harus memilih salah satu dari keduanya. He was right. But that’s not the point. Theon hanya berusaha mengundurkan diri secara sopan untuk tidak ikut berperang bersama Jon melawan Night King. Ia berdalih ingin menyelamatkan saudaranya, Yara, yang saat ini sedang menjadi tawanan paman mereka, Euron, sebagai bentuk balas budi Theon saat dulu Yara mencoba menyelamatkannya dari penjara Dreadfort dibawah kekuasaan Ramsay Bolton. Oh, welcome back Theon!

Dan ini adalah moment yang dinanti-nanti sejak lama: how to Little Finger die? Upayanya dalam mengadu domba Sansa dan Arya ternyata tidak berjalan dengan baik. Sansa mencium motive terselubung Little Finger, ia berpura-pura tenggelam dalam permainan tersebut untuk mencari tahu apa yang sebetulnya Little Finger inginkan. Tidak dijelaskan secara langsung bagaimana akhirnya Sansa dan Arya dapat berkomplot, Sansa hanya membalikan perkataan Little Finger 'terkadang saat aku mencoba memahami motif seseorang, aku memainkan permainan kecil' dan mungkin saja pertengkaran diantara Sansa dan Arya pada episode sebelumnya hanyalah cara Sansa untuk mengetahui motif seorang Little Finger. Yang jelas, dengan bantuan penerawangan Bran, kejahatan Little Finger terbongkar! Ia merengek, memohon ampun kepada Sansa. He has no power, no support, Lord Royce tak sudi membawanya pulang ke Eyrie. Inilah akhir dari seorang mucikari, penjilat, pengkhianat, a little fingered. Dengan belati yang ia berikan untuk membunuh Bran, Arya menggorok lehernya dengan cepat. srkkk! Little Finger tewas. Proud of stark's kids!



Jaime Lannister lagi-lagi memberi kejutan. Ia melakukan tugas seperti apa yang telah Cersei perintahkan untuk bertempur bersama Dany dan Jon dalam melawan Night King. Akan tetapi, Cersei tetaplah Cersei, bahkan Jaime pun tak mampu merubahnya. Janji untuk bersekutu bersama Dragon Queen telah menjadi abu di mulutnya. Cersei memilih untuk tetap pada tujuan awal yakni menyingkirkan semua yang menghalangi kekuasaannya. Ia menuduh Jaime berkhianat karena mencoba menyelamatkan hidupnya dari serangan Night King. Dan untuk itu, the Mountain hampir memenggal kepala Jaime. I hate her! Cersei is the real mad queen, just like her first child, Joffrey. Kini Jaime memilih meninggalkannya sendiri. Tanpa menoleh dan membiarkan Cersei dengan segala rencana ‘brilian’nya dan sekutu barunya, Euron, bermain dengan perang yang ia anggap akan ia menangkan. Good Jaime, your little brother will be proud of you, and so am i.

Samwell Tarly tiba di Winterfell dan bertemu Bran. Sam tidak menyangka kalau Bran masih mengingat baik dirinya. Sam berkunjung demi menemui sahabatnya, ia ingin membantu Jon dalam perang melawan Night King nanti. Ya, kata Bran menanggapi, Jon harus tahu jati dirinya. Bran mengatakan yang sebenarnya pada Sam, dan berkat usul Sam, setelah ia menyalin buku harian Septon Maynard, Bran kembali menyelam dalam penglihatannya. Bran melihat the Secret Wedding Rhaegar Targaryen bersama bibi mereka Lyanna Stark. Ternyata Bibinya tidak diculik dan tidak diperkosa, mereka berdua saling mencintai. Dan oleh sebab itu, pemberontakan Robert dibangun atas dasar kebohongan. Sebuah kemurkaan yang sia-sia. Ned Stark telah menjaga dengan baik janji itu, untuk melindungi Jon (yang ternyata putra sah Raegar dan Lyanna) beserta identitasnya. Bran kembali melihat di masa saat Jon dilahirkan. Jon bukanlah anak haram. Nama aslinya bukan Jon Snow melainkan Aegon Targaryen. Yang berarti ia adalah pewaris sah atas tahta kerajaan keluarga Targaryen. And now, an Aegon has falling in love with his aunt, Daenerys!




Di dek kapal yang menuju ke white harbour, ketika Bran melakukan Vision untuk melihat pernikahan pangeran Rhaegar dan Lyanna, secara paralel, Jon menemui Daenerys sebagai seorang laki-laki yang jatuh cinta sejak pandangan pertama. Dany menerima baik kunjungan Jon, sebab ia pun memiliki perasaan yang sama. Mereka akhirnya ‘melakukan’nya, terlepas untuk membuktikan apakah Dany dapat hamil lagi atau tidak. Mereka melakukannya karena mereka ingin melakukannya. Incest is here! Tyrion melihat hal tersebut, ia melihat Jon masuk ke kamar Dany dengan wajah kaku dan pandangan khawatir. Kira-kira apa yang kini tengah ia pikrikan? Akankah pada akhirnya ia mengkhianati Dany? i expect not.



Diakhir episode, Night King akhirnya merobohkan the wall dengan semburan Dragon Ice Viserion. Tidak ada lagi dinding pemisah antara beyond the wall dan westeros. Tormund dan Beric menghilang tertimpa reruntuhan dinding es. Sekarang Night King menunggani Viserion the dead dragon terbang menuju ke selatan. The white walkers and the army of the dead juga terus bergerak menuju ke selatan. Dan westeros kini, siap ataupun tidak, mereka sungguh-sungguh dalam masalah besar!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar